Pejabat Struktural
Foto Kegiatan
Gallery Video
Survey Kepuasan Layanan
Bagaimanakah Menurut Anda Tentang Pelayanan Dan Kinerja Dari Kejaksaan Negeri Sleman tahun 2024?
data pengunjung
Pengunjung Saat Ini | 1 |
Dikunjungi | 23415877 |
Agenda
March 2024 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
M | S | S | R | K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | |||
5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 |
12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 |
19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 |
26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 |
- Setiap Senin
- Setiap Jumat Pagi
- Setiap Hari Jumat
Kejari Sleman Telusuri Pekerjaan Tambahan
Kejari Sleman Telusuri Pekerjaan Tambahan
13 Agustus 2015 - Berita
SLEMAN (KRjogja.com) - Kejaksaan Negeri (Kejari) Sleman menelusuri pekerjaan tambahan proyek pembangunan shelter bagi korban Erupsi Merapidi Tirtomartani Kalasan 2010. Ditargetkan perkara tersebut dilimpahkan pada September 2015.
Kajari Sleman Nikolaus Kondomo SH MH mengatakan, pada saat dilakukan penyidikan, penyidik menemukan kekurangan pekerjaan dalam proyek. Beberapa hari kemudian, dikucurkan dana untuk memperbaiki kekurangan dan sekarang sudah selesai.
"Dengan adanya pekerjaan tambahan itu, kami bekerjasama dengan tim ahli dari UNY untuk menelusuri apakah pekerjaan itu tambahan atau hanya untuk menutup kekurangan," kata Nikolaus kepada KRjogja.com, Kamis (13/08/2014).
Di samping itu, penyidik juga akan menelusuri asal-usul pengucuran untuk mengerjakan proyek. Apakah dana tersebut sudah lama dianggarkan atau dadakan setelah dilakukan penyidikan.
"Dana masih kami pertanyakan karena pengucuran dana beberapa hari setelah tim penyidik melakukan penyelidikan. Beberapa saksi kami mintai keterangan terkait dana tersebut," ujarnya.
Sekarang ini tim masih melengkapi kekurangan dengan memanggil beberapa saksi-saksi. Dalam waktu dekat berkas diserahkan ke jaksa peneliti sebelum ke jaksa penuntut. Kemudian ditargetkan September 2015 sudah dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Yogya. "Masih ada 1-2 orang yang kami mintai keterangan karena ada kekurangan. Kalau memang sudah selesai dan cukup, segera kami limpahkan," terangnya.
Hingga saat ini tim penyidik baru menentapkan 3 tersangka, yakni Tw selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Usp selaku konsultan pengawas dan Wb sebagai kontraktor dalam proyek pembangunan shelter bagi korban Erupsi Merapidi Tirtomartani Kalasan 2010. "Untuk tersangka lainnya belum ada, masih tiga orang itu. Tapi masih kami kembangkan terus dugaan keterlibatan orang lain yang ikut korupsi," terangnya.
Menurutnya, dalam proyek rehab rekon pasca erupsi Merapi 2010 kemarin ada dana sekitar Rp 189 miliar yang didistribusikan ke beberapa instansi. Dalam proses penyelidikan, Kejari Sleman hanya fokus pada proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Sleman. Sedangkan proyek lainnya ditangani oleh Kejati DIY.
"Dalam proyek ini, di DPUP ada 21 pekerjaan. Tapi baru satu pekerjaan yang ditingkatkan ke penyidikan, lainnya masih penyelidikan. Kami belum tahu apakah tersangka TW yang merupakan pegawai dari BPBD Sleman terlibat kasus lain tidak, masih kami dalami," terangnya. (Sni)
Ivan Aditya | Kamis, 13 Agustus 2015 | 14:12 WIB
(#12185 views)Kirim ke Teman Cetak halaman ini Posting komentar Share on Facebook